Untuk mengetahui apakah suatu lafadz merupakan isim
atau bukan, minimal ada dua cara yang bisa kita gunakan: (1) membuka kamus, dan
(2) menganalisa tanda keisimannya.
(1) Membuka Kamus
Telah kita ketahui bahwa isim adalah kata benda. Ini
artinya, jika kita mencari suatu lafadz di dalam kamus, dan lafadz tersebut
bermakna kata benda, maka lafadz tersebut berarti isim.
Contoh: Kita hendak mencari lafadz رِجْــــــــلُ yang
ada pada lafadz رِجْــــــــلُ اْلفَـــتَى
Saat kita buka di kamus, kita menemukan bahwa lafadz رِجْــــــــلُ bermakna ‘kaki’. Nah,
karena ‘kaki’ adalah kata benda, maka lafadz رِجْــــــــلُ juga kata benda.
Cara ini lumayan praktis, karena lebih pasti. Tetapi,
cara ini tidak cocok diterapkan pada beberapa situasi. Misalnya saat kita
mencari tahu apakah lafadz صَــــــهْ (artinya: diamlah) isim atau bukan. Lafadz
tersebut, dalam bahasa Arab, disebut isim fi’il, yaitu isim yang fungsi dan
tabiatnya mirip sekali dengan fi’il. Kelak kita akan membahas lebih lanjut
mengenai isim fi’il, in syaa Allah.
0 comments:
Post a Comment